Jumat, 10 Mei 2013

Diskusi Publik "Ironi Pariwisata Gunungkidul"

Berangkat dari keyakinan kami bahwa dimana ada aktivitas manusia, disanalah akan ada permintaan. Dalam ekonomi kita mengenal motif kebutuhan, ini berarti dimana ada aktivitas termasuk pariwisata, akan menimbulkan kebutuhan lain seperti oleh-oleh, makanan dan minuman, kebutuhan akan jasa dan lain-lain. oleh karenanya kami memandang bahwa ini merupakan potensi yang sangat besar apabila dikelola dengan baik. Selain itu, industri pariwisata Gunungkidul sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat beberapa tahun terakhir. Sayang, hal ini kami rasa belum mampu dikelola dengan baik oleh pihak terkait. Opini tersebut kami dasari atas ditemukannya beberapa masalah dalam kepariwisataan, seperti halnya konflik antar pengelola pariwisata, kurangnya fasilitas, tidak transparannya restribusi di tingkat lapangan, hingga keluhan wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul seperti tentang parkir kendaraan dan harga makanan yang selangit. Tentu saja ini sangat ironi dan memperihatinkan ketika sebagian orang berteriak-teriak menawarkan pariwisata, sedangkan di sebagian lain ada orang yang karena ulahnya membuat pengunjung memberi kesan negatif terhadap pengelolaan pariwisata khususnya di Gunungkidul.

Melihat masalah ini, kami Ikatan Mahasiswa Gunungkidul kemudian mengadakan diskusi publik yang bertemakan Ironi Pariwisata Gunungkidul yang harapannya dapat menjadi jalan keluar terhadap beberapa masalah pengelolaan pariwisata. Dalam acara tersebut, kami turut mengundang para pengelola pariwisata yang ada di Gunungkidul untuk memberikan masukan dan gambaran pengelolaan pariwisata. Sebagai pembicara, pakar pariwisata dari Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarukmo, Bapak Suhendroyono, SH. MM. Mpar. menjelaskan potensi dan pengelolaan pariwisata yang ideal, yang sebenarnya mampu menjadikan sumber pendapatan yang sangat potensial. Selain itu kami juga turut mengundang perwakilan dari  DisBudPar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) kabupaten Gunungkidul untuk memberikan keterangannya tentang pengelolaan pariwisata yang selama ini telah Pemkab lakukan. Kami pun turut mengundang pakar lingkungan hidup yang diwakili oleh Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) untuk memberikan gambaran mengenai pelestarian alam.



Acara ini sedianya di buka oleh Bupati Gunungkidul, ibu Hj Badingah S.Sos, namun karena beliau berhalangan hadir, maka diwakilkan oleh Sekda Gunungkidul yang mendampingi diskusi publik ini hingga usai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...